CRANE & SAFETY LIFTING

KESELAMATAN PESAWAT ANGKAT (CRANE & LIFTING SAFETY)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...

Bismillah.. 
Selamat malam rekan², saya ingin Sharing sedikit terkait aktifitas pengangkatan dalam dunia Project.
Dalam berbagai pekerjaan terkadang kita membutuhkan memindah benda berat dari tempat satu ke tempat yang lainnya atau ke tempat yang lebih tinggi, dimana biasanya memerlukan alat bantu untuk melakukan proses pemindahan itu,  alat bantu yang ringan seperti Chain Block, Pulley atau kita menggunakan alat bantu yang lebih komplek lagi yaitu Crane.
Proses pengangkatan mempunyai resiko yang sangat besar untuk terjadinya kegagalan dan tentunya dari kegagalan tersebut dapat menyebabkan kefatalan, Kerusakan Property atau bahkan pencemaran lingkungan. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses pengangkatan yaitu :

- Perencanaan yang kurang baik.
- Kegagalan dari peralatan.
- SDM yang tidak memenuhi persyaratan.
- Faktor alam (cuaca, bencana alam dll).

Nah..karena tulisan ini saya tujukan untuk orang-orang lapangan maka tulisannya untuk orang lapangan aja ya, dan saya asumsikan Perencanaan sebelum Pengangkatan sudah cukup baik mulai dari Pemilihan Jenis Crane, SWL, Dokumen Kelayakan Crane  dan sebagainya sudah beres, kemudian sekarang tinggal orang lapangan aja yang akan action memastikan proses Lifting aman dan dijalankan sesuai dengan hasil Perencanaan tadi.

Periksa kelayakan alat angkat, sesuaikan SWL (Safe Weight Load) dengan beban yang akan diangkat, kemudian mintalah Operator Crane menunujukan Safety Device Crane yang ada dan mintalah penjelasan mengenai fungsinya, berikut contoh Safety Device Minimum yang ada di crane : 

- Boom Limit Switch :
Adalah Pengaman pada Crane untuk mencegah berlebihnya derajat angkat sehingga Beam dari Crane tersebut menabrak ke Body Utama dari Crane dan dapat berakibat hilangnya ke stabilan saat proses Lifting dan beban dapat jatuh atau menabrak pada Beam Crane itu sendiri (Terdiri dari penunjuk Derajat / Pointer dan Angle Plate).

- Hook Latch :
Adalah Pengaman pada Hook Crane yang berfungsi untuk mengunci beban yang dikaitkan pada Hook agar tidak terlepas dari Hook itu sendiri.

- Over Hoist Limit Switch :
Adalah Pengaman pada Crane yang berfungsi untuk menahan ketika terjadi Over Height pada saat Lifting yang dapat berakibat terlepasnya Hook dan Beban menjadi tidak stabil.

Oh iya, jangan lupa dicocokkan foto yang ada di SIO operator dan Rigger siapatau foto SIO berbeda dengan kenyataannya, lalu periksa kembali data-data yang diperlukan dalam proses pengangkatan. 
Data-data yang diperlukan sebelum dilakukan proses Lifting adalah :

Dimensi dari peralatan : Tinggi, Panjang nya
Berat Beban yang akan di angkat : Berat Peralatan + Lifting Tackle (pengait / hook) + Hook Block pengunci hook) + Wire Rope yang berada di bawah Boom + Fly Jib dan Hook Block yang terpasang pada nya.

Radius dari peralatan yang akan diangkat
Derajat kemiringan dari peralatan yang akan di angkat, di mana Crane tersebut juga bergerak atau berpindah tempat saat proses pengangkatan dengan membawa beban
Counter Weight (Beban Penyeimbang).

Arah angin secara spesifik
Kondisi ruang kemudi
Jarak antara boom dengan peralatan yang akan diangkat.

Kekuatan tanah pijakan Crane (Lembut / berair, berlumpur atau tanah keras
SWL (Safety Weight Load) dari Lifting Tackles.

Tempat yang akan dijadikan Lay Down atau tempat penurunan peralatan yang akan di pasang atau di pindahakan telah dalam kondisi aman dan sesuai dengan peralatan tersebut (untuk pemasangan pipa, beam,dll dipastikan apakah ukurannya telah sesuai dan dapat dilakukan pemasangannya.

-SLING
Sling merupakan alat bantu dalam Pekerjaan Lifting, terbuat dari material seperti Rantai, Kawat Baja atau Bahan Sintetis, yang diikatkan dan dieratkan pada benda atau beban yang akan diangkat dan dikaitkan pada Hook Crane pada saat proses Lifting.

Lakukanlah Inspeksi singkat terhadap kelayakan Crane terutama pada bagian Sling, Shackle (jika menggunakan), Hook, Pulley, dan periksa System Hydroliknya pastikan tidak ada bocor dan rembesan Oli, untuk memastikan SWL sling kita bisa menggunakan rumus sederhana berikut ini :

 R  =  RAF  X  BL  ±  C

Keterangan:
R             =Working Radius
RAF        =Radius Angle Factor
BL           = Boom Length
C             = Constanta  (jarak pangkal boom  dengan titik tengah Meja Putar / Turn Table).
Bila  pangkal boom berada di depan Turn Table, Lattice Boom Minus.

Sementara itu ketinggian ujung Boom bisa dihitung  dengan rumus :

H  =  HAF  X  BL  + C

Keterangan  :
H             =  Height / Tinggi Boom Tip
HAF        =  Height Angle Factor
BL           =  Boom Length
C             =  Constanta (jarak pangkal boom/ boom butt ke landasan crane / base)

Demikian tulisan singkat ini dan semoga bermanfaat buat kita semua.

Wassalam,

By : Hamdani Angga Kusuma

Comments

Popular posts from this blog

Bahan Pertanyaan dan Jawaban pada Proses Interview untuk Safetyman

Cara Menghitung HSE Statistic

Mengenal Istilah serta Kapasitas / Beban Scaffolding atau Perancah