Mengenal Istilah serta Kapasitas / Beban Scaffolding atau Perancah

Assalamualaikum. Wr. Wb
Selamat malam dan Semangat Pagii rekan² praktisi, semoga selalu dalam lindungan yang Maha Kuasa dan selalu diberikan kesehatan serta dilancarkan dalam segala urusan. 
Aamiin.

Beberapa diantara kita pastinya sudah mengenal serta familiar dengan apa yang dinamakan Scaffolding / Perancah, namun beberapa juga ada rekan² yang masih asing dengan istilah tersebut.
Nah, malam ini saya coba memberikan penjelasan mengenai Scaffolding / Perancah serta Mengenal Beban / Kapasitasnya.

Definisi Perancah / Scaffolding adalah rangka sementara yang dipasang khusus untuk mendukung lantai kerja (Working Platform) dan sangkar (Man Cage / Cradle)

Fungsi Scaffolding
  1. Digunakan sebagai tempat bekerja dimana pekerja tidak dapat mencapai suatu ketinggian dari lantai atau landasan.
  2. Bangunan atau konstuksi ini dipasang dan dipergunakan hanya bersifat sementara.
  3. Konstruksi Scaffolding / Perancah harus mampu menjamin keselamatan kerja para pekerja yang mempergunakannya.

Ada Beberapa istilah dalam Scaffolding / Perancah, diantaranya :

1. Standard
    Pipa tegak lurus pada perancah yang meneruskan berat beban terhadap lantai atau landasan.

2. Transom
    Pipa melintang pada perancah yang terkait rata pada bagian dalam standar.

3. Ledger
    Pipa membujur pada perancah yang terikat rata pada bagian dalam standard.

4. Brace
    Pipa menyilang yang terikat pada bagian luar standar atau transom atau ledger untuk mengkokohkan     perancah.

5. Putlog
    Transom yang salah satu ujungnya dipasak atau ditanam pada dinding bangunan permanen.

6. Buttress
    Pipa yang ditanam kedalam tanah dan diikatkan pada salah satu kontruksi perancah untuk menjaga kekokohan berdirinya perancah atau sebagai tali tambera.

7. Bridles
    Pipa mendatar yang berfungsi untuk mengikatkan putlog pada lubang yang terdapat pada dinding seperti jendela dansebagainya.

8. Tie
    Pipa yang digunakan untuk menjaga stabilitas perancah dengan jalan mengikatkan pada bangunan atau struktur permanen yang berada disekitar scaffolding.

9. Guard Rail
    Pipa atau jala pengaman yang dipasang pada tepi lantai kerja (Platform)

10. Platform
    Lantai kerja dari papan atau dari alumunium sebagai tempat pijakan para pekerja dalam melaksanakan tugasnya.

11. Board Bearer
    Pipa melintang yang terikat diantara ledger sebagai tempat dudukan lantai kerja.

12. Toe Board
    Papan yang dipasang sebagai pengaman pada tepi lantai kerja.

13. Base Plate
    Plat landasan sebagai dudukan standard bila dilengkapi stelan disebut adjustable base plate.

14. Sole Plate
    Papan tebal dipasang sebagai alas base plate yang berfungsi sebagai ganjal khususnya pada landasan yang lunak.

15. Decking
    Pengertiannya sama dengan platform.

16. Bay
    Luas bidang mendatar dibatasi 4 buah standard yang saling berdekatan.


Kemudian kita lanjut penjelasan mengenai beban  / kapasitas Scaffolding.
Jadi sebelumnya, kita harus tahu dulu kapasitas dari Scaffolding yang akan kita pasang.
A. Klasifikasi Beban
Kemampuan atau kapasitas scaffolding dapat diklasifikasikan, yaitu :

1. Beban Ringan (Light Duty) Dengan beban 225 kg/bay.
2. Beban Sedang (Medium Duty) dengan beban maksimum 450kg/bay
3. Beban berat ( Heavy Duty ) dengan beban maksimum 675kg/bay.

B. Beban (Load)
Beban yang diterima landasan terhadap berdirinya sebuah scaffold dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Beban mati (Dead Load)
    Berat kontruksi scaffold beserta perlengkapannya.

2. Beban tambahan (Enviromental Load)
    Berat tambahan yang dirasakan oleh scaffold yang bersumber dari luar.

3. Beban hidup (Live Load)
    Berat pekerja atau personil, barang atau material, perkakas atau perlengkapan kerja dan benturan - benturan (bila terjadi)

C.  Formulasi
    1. Beban pada standar beban yang ditanggung diperhitungkan hanya 3 standar pada luas 1 bay.
  • Standar tepi luar (Baban mati + beban hidup) : 3
  • Standard dalam {2 X ( beban mati + beban hidup)} :3
    2.  Luas papan Landasan yang diperlukan pada setiap standard.
        Beban pada standard (standard dalam) : daya dukung landasan

Catatan :
    Daya dukung landasan diperhitungkan sesuai daya dukung landasan yang terjelek untuk tanah dari kerikil 5 ton/M2

    3. Panjang papan landasan
        Luas papan : lebar papan (std)

Nah mungkin hanya itu yang bisa saya tulis disini, semoga bisa menambah wawasan kita tentang Scaffolding, adapun kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Insha Allah jika ada waktu luang, kita akan bahas lagi mengenai bagaimana Tehnik atau cara menghitung Beban / Kapasitas Scaffolding.

Semoga bermanfaat dan Sukses untuk kita semua.

Comments

Popular posts from this blog

Bahan Pertanyaan dan Jawaban pada Proses Interview untuk Safetyman

Cara Menghitung HSE Statistic