VERTICAL RESCUE

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillah, salam sejahtera untuk kita semua, dan tak lupa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah. SWT yang telah memberikan kita kesehatan serta keselamatan hingga pada saat ini.

Vertical Rescue.....
Mungkin kita sudah sering mendengar dengan kalimat diatas, atau bahkan sudah terlibat didalamnya.
Bagi yang masih awam, mari kita belajar bersama serta mengenal, dan bagaimana melakukannya ?
Yang pertama kita harus tahu dulu apa sih Vertical Rescue itu...?

VERTICAL RESCUE adalah :
Penyelamatan Vertical atau lebih dikenal dengan sebutan Vertical Rescue adalah teknik memindahkan (evakuasi) korban atau obyek pada medan terjal (High Angle / Vertical) dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, atau sebaliknya. Jika anda adalah seorang pendaki gunung, pecinta Caving, Pekerja Tambang, Pemadam Kebakaran, tentu tidak asing dengan istilah Vertical Rescue. Karena memang pengaplikasiannya lebih pada hobi atau pekerjaan yang berhubungan dengan ketinggian atau digunakan oleh Militer untuk kebutuhan taktis.

Dalam sebuah operasi SAR (Search And Rescue), Vertical Rescue adalah satuan dengan kemampuan khusus yang diterjunkan jika korban/obyek berada pada medan curam atau bahkan vertical (Hi-Angle Surface). Medan Vertical disini tidak hanya sebatas tebing atau lembah di hutan atau gunung, tapi juga bangunan-bangunan tinggi yang ada di perkotaan seperti Gedung, Menara, jembatan, dan lain sebagainya.

Secara garis besar, ada dua teknik yang harus dikuasai dalam Vertical Rescue yaitu : 
- Teknik Menjangkau Korban.
- Teknik Evakuasi Korban. 

Sementara untuk korban yang belum ditemukan atau belum diketahui kondisinya adalah tugas dari tim SAR. Setelah korban ditemukan dan dipastikan dalam kondisi terjebak di lembah, tebing ataupun di medan lain dengan karakter yang memerlukan keahlian khusus untuk menjangkau dan mengevakuasinya barulah tugas Vertical Rescue dimulai.

TEHNIK MENJANGKAU KORBAN
Dalam menjangkau korban ada beberapa keahlian teknis yang harus dikuasai, sebagian besarnya adalah keahlian yang biasa dilakukan dalam kegiatan Panjat Tebing dan Penyusuran Goa, Oleh karena itu seorang yang punya hoby Panjat Tebing (RC) atau Susur Goa (Caving) sudah memiliki dasar yang kuat untuk menjadi seorang vertical rescue, ada 3 teknik dalam menjangkau korban antara lain :

- LEADING
Ini adalah teknik menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan rintisan dari bawah ke atas dengan memasang pengaman di sepanjang lintasan pada jarak tertentu.

- ABSEILING
Tehnik ini biasa disebut juga dengan Rapling adalah teknik menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menuruni tali.

- TRAVERSING
Ini adalah teknik menjangkau korban dengan cara bergerak menyamping, teknik ini hampir sama dengan teknik leading perbedaannya adalah pada arah gerakannya. Teknik traversing dilakukan saat posisi korban berada sejajar dengan posisi Rescuer.


TEHNIK EVAKUASI KORBAN
Setelah berhasil menjangkau korban tahap selanjutnya adalah mengevakuasi. Ada 3 cara dalam mengevakuasi korban pilihannya tergantung pada posisi korban, mengevakuasi korban artinya memindakan korban ke titik yang lebih aman. Ketiga teknik tersebut antara lain :

- HAULING
Teknik evakuasi yang dilakukan ketika korban berada di bawah dan akan dinaikkan ke atas, salah satu keahlian yang harus dikuasai pada teknik ini adalah menguasai system pulley tujuannya adalah untuk membuat berat korban lebih ringan sehingga lebih mudah untuk ditarik keatas. System pulley yang biasa digunakan seperti A system (1:1), Z system (3:1), dan M system (5:1).

- LOWERING
Teknik evakuasi korban kebalikan dari hauling system, dimana pada teknik ini posisi korban berada di tempat yang lebih tinggi dan akan diturunkan ke titik yang lebih rendah. Instalasi pada hauling dan lowering sama tetapi sistemnya yang berbeda. Pada teknik hauling diharuskan mengurangi friksi (gesekan) sementara pada teknik lowering harus memperbesar friksi, oleh karena itu pada lowering system menggunakan alat bantu untuk menuruni tali seperti alat descender.

- SUSPENTION
Teknik evakuasi korban dengan cara diseberangkan, teknik ini membutuhkan lebih banyak peralatan dalam instalasinya juga memakan banyak waktu. Tetapi dalam beberapa kasus teknik ini menjadi pilihan yang harus digunakan walaupun sering menjadi alternative terakhir. Teknik ini bisa digunakan untuk memindahkan korban ke tempat yang lebih tinggi, sejajar atau pun ke tempat yang lebih rendah.

Selain hal tersebut di atas, dalam Vertical Rescue juga diperlukan pemahaman tentang pemasangan anchor baik pada media keras maupun pada media lunak. Jadi dalam medan apapun, bisa dilakukan pemasangan anchor yang dapat digunakan untuk mengikat tambatan.

Tentunya kegiatan Vertical Rescue ini membutuhkan alat yang sangat banyak dan harus mengutamakan Standar Safety.
Adapun peralatan yang digunakan dalam Vertical Rescue pada umumnya sama dengan peralatan dan perlengkapan dalam Rock Climbing, ditambah dengan peralatan khusus yang lebih spesifik seperti : 
- Carmantle Rope
- Fullbody Harness
- Carabiner
- Belay Device
- Stretcher
- Tripod
- Quick Release
- Swivel, 
  (Dead Man, Dead Boy, Ice Picket, dan Bollard) 
- Rotary Hammer Drill, dan Pulley.

Berikut alat-alat yang digunakan pada Vertical Rescue :

1. Tali Karmantel (Rope)

- Tali Statis (Static Rope)
Tali jenis ini cenderung kaku dan kurang memiliki daya lentur saat terbebani. Dirancang untuk dijadikan sebagai Fix Rope (lintasan tetap) pada saat melakukan Ascending dan Descending.

- Tali Dinamis (Dinamic Rope)
Tali ini bersifat lentur saat terbebani dan digunakan sebagai tali utama dalam perintisan. Sehingga sifat dinamis tali ini dapat mengurangi beban kejut untuk perintis saat terjatuh.

2. Fullbody Harness
Harness ini mengikat seluruh tubuh dan banyak dipakai oleh pemanjat tebing terutama anak-anak. Ada kalanya pemakaian Body Harness ini di kombinasikan dengan Chest Harness dan seat harness untuk perlindungan yang lebih maksimal.

3. Carabiner
Fungsi carabiner adalah sebagai penghubung atau konektor pada peralat lainnya dan juga berfungsi sebagai pengamanan pada ketinggian. Maka dari itu direkomendasikan menggunakan carabiner screw.

4. Belay Device
Merupakan peralatan yang berfungsinya untuk menghentikan gerak laju atau sebagai pengaman ketika perintis terjatuh.

Belay Device ini terdiri diantaranya :
   - Figure of Eight
   - Grigri
   - ACT (Air Traffic Control)

5. Descender & Ascender
Descender :
Merupakan alat untuk membantu pemanjat menuruni tali (Abseiling, Rappelling), alat-alatnya antara lain :
   - Figure of Eight
   - Grigri
   - Auto Stop

Ascender :
Merupakan alat untuk membantu pemanjat untuk menaiki lintasan, peralatan Ascender antara lain :
   - Jumar
   - Croll


6. Webbing
Adalah Tali Pita yang multifungsi yang bisa digunakan sebagai Harness, Anchor dan lain - lain.


7. Stretcher
Adalah tandu untuk memudahkan membawa atau memindahkan korban saat proses evakuasi berlangsung.


8. Safety Helmet
Berfungsi untuk melindungi kepala ketika sedang melakukan proses evakuasi sehingga meminimalisir terjadinya cidera pada saat terjadi benturan.


9. Rotary Hammer and Drill
Hammer dan Drill memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menanam Bolt pada dinding tebing yang nantinya berfungsi sebagai hanger.
Umumnya alat ini digunakan saat akan membuat lintasan.


10. Hanger 
Hanger berfungsi sebagai pengamanan pada medan vertical ketika sedang melakukan pemanjatan.


11. Pulley
Pulley atau bisa juga disebut katrol, biasa digunakan untuk memindahkan korban dari tempat yg tinggi ke tempat yang rendah atau sering digunakan juga pada saat hauling, lowering atau pun suspension system.


12. Quick Release
Adalah alat yang digunakan untuk memudahkan proses melepaskan tandu atau beban dari lintasan dalam keadaan masih terbebani oleh korban.


13. Swivel
Alat ini berfungsi untuk mengurangi putaran terutama pada saat evakuasi dilakukan menggunakan helikopter.


14. Deadman / Deadboy Anchor
Anchor ini yang digunakan pada media lunak dengan cara ditanam kedalam tanah.

Demikian materi kali ini terkait dengan pengenalan Vertical Rescue beserta peralatannya, semoga bermanfaat bagi kita semua.



Source : 
Vertical Rescue Indonesia.



Comments

Popular posts from this blog

Bahan Pertanyaan dan Jawaban pada Proses Interview untuk Safetyman

Cara Menghitung HSE Statistic

Mengenal Istilah serta Kapasitas / Beban Scaffolding atau Perancah