10 KARAKTER SAFETY LEADERSHIP PENENTU KEBERHASILAN BUDAYA K3


Assalamualaikum Waarahmatullahi Waabarakatuh.
Selamat pagi, dan Semangat Pagiii sobat Safety dimana pun berada, salam sejahtera untuk kita semua, semoga masih dalam lindungan Allah. SWT.

Sambil menikmati secangkir Kopi, mari bersantai sambil membaca artikel dibawah untuk menambah wawasan kita tentang bagaimana membentuk Budaya K3 (Safety Culture) di Perusahaan / Tempat Kerja.

Sebagai seorang Safety (HSE / K3) mungkin Anda pernah melontarkan pertanyaan, “dari mana kita mulai membentuk sebuah budaya K3 di perusahaan?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para ahli K3 dunia pun dengan tegas menjawab, “pembentukan budaya K3 dimulai dari manajemen puncak”.

Yang mereka maksudkan di sini adalah tonggak awal pembentukan sebuah budaya K3 di mulai dari manajemen puncak, yakni pemimpin. Komitmen dan keteladanan pemimpin adalah faktor paling penting penentu keberhasilan dibangunnya budaya K3 (safety culture) di perusahaan. Safety leadership-lah yang berperan besar dalam menggerakkan partisipasi pekerja untuk selalu memprioritaskan K3 dalam setiap kegiatan operasi.

Lantas, karakter safety leadership seperti apa yang harus dimiliki seorang pemimpin agar berhasil membangun sebuah budaya K3 yang efektif?

1. Memiliki kompetensi manajerial, emosional, dan spiritual

Dalam membuat sebuah perubahan terhadap budaya K3, seorang pemimpin harus memiliki kompetensi manajerial. Tanpa kompetensi, ia akan sulit menentukan visi dan strategi yang tepat dan mengajak para pekerjanya untuk aktif terlibat menerapkan K3 di lingkungan kerja. Selain kompetensi manajerial, seorang pemimpin juga harus memiliki kompetensi emosional dan kompetensi spiritual yang tinggi agar bijak mewujudkan sasaran yang diinginkan, yaitu berhasil membangun sebuah budaya K3 yang efektif.

2. Memiliki sifat optimistis dan visioner

Tak hanya kompetensi yang unggul, pemimpin juga harus memiliki sifat optimistis dan visioner. Seorang pemimpin harus mempunyai visi K3 yang benar. Dalam merumuskan visi K3 yang jelas, pemimpin haruslah memiliki komitmen kuat terhadap visi yang diembannya. Dia harus optimis dan mampu melibatkan pekerja untuk turut proakif dalam implementasi K3. Perlu Anda pahami, bila K3 sudah dijadikan nilai utama dalam budaya perusahaan, maka nilai tersebut akan bertahan lama.

3. Pemimpin yang sukses selalu percaya kepada timnya

Seperti kata Napoleon Bonaparte, “pemimpin adalah pencipta harapan”. Pemimpin yang baik harus peduli dan percaya kepada para pekerjanya. Kepedulian seorang pemimpin tentunya akan membangun kepercayaan diri para pekerja, terutama dalam mengimplementasikan K3. Kepercayaan diri pekerja juga akan muncul, saat pemimpin mempercayai timnya. Bantu dan ajaklah pekerja untuk selalu mengutamakan K3 dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan begitu, lambat laun budaya K3 pun akan tercapai dengan sendirinya.

4. Melibatkan pekerja dalam implementasi K3

Pemimpin yang memiliki sistem manajemen K3 modern lebih mengutamakan keterlibatan pekerja atau lebih dikenal dengan “bottom up involvement”. Karakter pemimpin seperti ini terbukti lebih handal dalam membangun sebuah budaya K3 yang efektif. Melibatkan, memberdayakan dan mendorong pekerja dalam penerapan K3 ternyata menimbulkan rasa tanggung jawab mereka untuk selalu mengutamakan K3 dalam pekerjaannya. Para pekerja merasa dihargai dengan keterlibatan mereka dalam membangun budaya K3 di perusahaan.

5. Melakukan perbaikan performa K3 yang berkelanjutan

Pemimpin selalu memiliki rencana yang jelas untuk meningkatkan kinerja K3 di perusahaan. Meski sistem K3 yang sekarang dijalankan sudah efektif dalam menekan angka kecelakaan, pemimpin akan terus mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem yang ada dan melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan performa K3. Tujuannya tak lain untuk membangun sebuah budaya K3 di perusahaan.

6. Memiliki kebijakan dan peraturan K3 yang jelas

Pemimpin bersama tim manajemen menyusun sebuah kebijakan dan peraturan K3 yang jelas dan tegas untuk memastikan para pekerjanya bekerja dengan aman dan selamat. Pemimpin juga harus turun tangan langsung melakukan penilaian dan analisa apakah standar yang diberlakukan sudah berjalan dengan baik atau belum.

7. Akuntabel dan bertanggung jawab

Pemimpin akan sukses membangun sebuah budaya K3 bila ia menjadi sosok yang akuntabel dan bertanggung jawab bagi para pekerjanya.

“Kepemimpinan adalah masalah tanggung jawab dan tanggung jawab adalah harga sebuah kepemimpinan”

Seorang pemimpin yang berperan sebagai tonggak awal sebuah perubahan dalam budaya K3 harus memahami tanggung jawabnya untuk memastikan setiap operasi di perusahaannya berjalan sesuai standar keselamatan yang telah ditentukan dan para pekerja bisa pulang dengan selamat dan aman ke rumah mereka. Bila terjadi kesalahan atau sistem manajemen K3 tidak berjalan dengan semestinya, pemimpin yang akuntabel akan menerima konsekuensi dan lebih banyak introspeksi dirinya sendiri daripada menyalahkan bawahannya.

8. Melakukan pengukuran dan pemantauan efektivitas kinerja K3

Pemimpin yang kompeten dan bertanggung jawab memahami cara pengukuran dan pemantauan untuk mengukur tingkat efektivitas kinerja K3 di perusahaannya. Hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 ini dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan penerapan K3 atau keperluan tindakan perbaikan untuk mencapai kinerja K3 yang lebih baik lagi. Keberhasilan penerapan K3 juga menandakan budaya K3 perusahaan yang lebih baik.

9. Bersifat terbuka dan tidak ragu meminta pendapat kepada timnya

Karakter pemimpin seperti ini yang biasanya disenangi tim manajemen dan para pekerja. Meskipun ia berada di posisi manajemen puncak, ia tidak ragu untuk bersifat terbuka (transparan) atau meminta pendapat dari timnya. Karakter ini menunjukkan bahwa pemimpin menghargai dan mempercayai mereka untuk proaktif menerapkan K3 dalam setiap pekerjaan.

10. Terus berinovasi menyusun strategi untuk menciptakan safety culture

Pemimpin yang visioner tidak akan berhenti melakukan inovasi dalam menciptakan budaya K3 dan lingkungan kerja yang aman di perusahaannya. Ia terus menyusun berbagai strategi agar perusahaannya berhasil membangun sebuah budaya K3 yang konsisten dan efektif. Bila seluruh pekerja selalu mengutamakan aspek K3 sebagai sebuah budaya, maka target zero accident pun akan tercipta dengan sendirinya.

Itulah karakter safety leadership yang harus dimiliki pemimpin agar perusahaan berhasil membangun sebuah budaya K3. Intinya, seorang pemimpin harus menjadi pribadi yang konsisten dan bisa menjadi contoh yang baik bagi para pekerjanya, terus melakukan komunikasi akan pentingnya K3 kepada pekerjanya, dan selalu memastikan para pekerja bekerja sesuai prosedur aman demi terwujudnya budaya K3 yang efektif. Dari sepuluh karakter di atas, karakter manakah yang dimiliki pemimpin Anda saat ini?

Semoga Bermanfaat dan Salam safety!

Sumber : Safety Sign Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Bahan Pertanyaan dan Jawaban pada Proses Interview untuk Safetyman

Cara Menghitung HSE Statistic

Mengenal Istilah serta Kapasitas / Beban Scaffolding atau Perancah