HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO.
Assalamualaikum. Wr. Wb
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga selalu dalam keadaan sehat dimanapun kita berada.
Kali ini sedikit bahasan tentang apa yang maksud dari 5 Pengendalian Risiko, kemudian bagaimana cara melakukannya.
Ketika kita bertugas untuk mengidentifikasi seluruh resiko K3 & Lingkungan di tempat kerja, serta bagaimana kita bisa melakukan pencegahan agar resiko tersebut tidak terjadi.
Salah satu prinsip / teori yang populer adalah Hierarchy of Risk Control atau Hierarki Pengendalian Resiko. Pola pikir ini menjadi urutan kita dalam memberikan alternatif solusi terhadap paparan bahaya di tempat kerja.
Prinsip berfikir secara berurutan inilah yang dapat kita gunakan ketika menemukan sebuah resiko dari potensi bahaya. Jika alternatif yang pertama tidak bisa dilaksanakan, turun ke solusi alternatif dibawahnya. Begitu seterusnya sampai opsi pengendalian paling akhir, APD atau Alat Pelindung Diri.
1. ELIMINASI
Eliminasi adalah tentang bagaimana resiko tersebut dapat dihilangkan, dimusnahkan, dibuang, atau tidak perlu diadakan.
Contoh :
Terdapat sebuah tumpahan Limbah B3 / Oli di permukaan tanah di area kerja.
Limbah B3 adalah bahan berbahaya yang sudah tidak kita manfaatkan, dan Oli yang tumpah di tanah adalah sebuah temuan resiko pencemaran.
Maka dari itu, Limbah B3 Oli kita buang /
musnahkan / singkirkan dari area kerja kita. Ini salah satu solusi Eliminasi dari hierarki pengendalian Resiko.
2. SUBTITUSI.
Jika eliminasi atau membuang suatu pekerjaan atau alat berbahaya tersebut tidak bisa, maka kita dapat menukarnya.
Subtitusi adalah bagaimana kita mengganti potensi bahaya itu. Mungkin dengan bahan yang lebih aman, atau alat yang lebih aman dari opsi yang pertama.
Contoh :
3. ENGINEERING CONTROL
Prinsip utama dari Engineering Control atau Rekayasa adalah bagaimana membatasi atau menutup resiko bahaya tersebut agar seminimal mungkin tidak terpapar pada pekerja & proses kerja.
Contoh :
4. ADMINISTRASI
Administrasi adalah sebuah pengendalian dimana suatu pekerjaan menggunakan alat serta bahan berbahaya dapat diizinkan.
Dengan syarat diberlakukan beberapa prosedur atau aturan yang telah disusun sedemikian rupa agar Pekerja tidak terpapar ataupun tidak mengalami kecelakaan kerja.
Contoh bentuk pengendalian Administrasi :
- SOP atau Prosedur
- Instruksi Kerja
- Pengaturan Shift atau lama Bekerja
- Sistim Work Permisi / Izin Kerja.
5. ALAT PELINDUNG DIRI
APD atau PPE (Personal Protective Equipment) adalah suatu tools yang dikenakan oleh Pekerja dengan tujuan mengurangi dampak paparan secara
personal.
Penggunaan APD sebagai alternatif pengendalian terakhir jika resiko tidak dapat dihindari & direduksi lagi dari pengendalian sebelumnya.
Contoh :
Demikian mengenai 5 Hirarki pengendalian risiko yang kita kenal, semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment